Dua mahasiswa asal Tunisia, Abdurrahman dan Amine Rachdi lulus Program Magister Islam Nusantara di Unusia, Sabtu 24 Februari 2024.
Dalam risetnya Abdurrahman membahas metode istinbatul hukum yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama via lembaga Bahtsul Masailnya, ia menjelaskan bahwa istinbath hukum di kalangan NU bukan mengambil hukum secara langsung dari sumber aslinya (Al-Qur’an dan Sunnah), akan tetapi sesuai dengan dasar bermazhab – mentathibkan (memberlakukan) secara dinamis nash-nash fuqaha dalam konteks permasalahan yang dicari hukumnya. Hingga dari sini akhirnya menggambarkan wajah Islam yang toleran di Nusantara.
Berbeda dengan Amine, dia memfokuskan risetnya pada gerakan masyarakat tarekat (Tasawuf) di Indonesia dan Tunisia. Amine menjelaskan bahwa ada kesamaan terkait munculnya gerakan-gerakan tarekat di Indonesia dan Tunisia, yaitu dipicu dengan munculnya para penjajah. para kaum tarekat di Tunisia merupakan inisiator penggerak sosial dalam mengusir para penjajah, begitu pula dengan Indonesia yang puncaknya adalah seperti perang diponegoro, pemberontakan petani banten, dan yang lumrah kita kenal yaitu resolusi jihad yang digaungkan oleh KH. Hasyim Asy'ari.