Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) turut merayakan usia ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, yang jatuh pada 31 Januari 2025. Berdiri sejak 31 Januari 1926 di Surabaya, NU terus memainkan perannya sebagai pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam survei terbaru Litbang Kompas yang dilakukan pada 6-9 Januari 2025, publik menunjukkan apresiasi tinggi terhadap kiprah NU, khususnya dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keislaman yang moderat.
Survei Litbang Kompas mengungkapkan bahwa 27,6% responden memandang NU sebagai organisasi keagamaan Islam terbesar. Selain itu, 14,3% mengaitkan NU dengan figur kiai dan gus, sementara 7,3% menyebutkan toleransi sebagai atribut utama organisasi ini. NU juga dianggap sebagai organisasi yang memiliki nilai positif, dengan 7% responden menyebutkan peran NU dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Mayoritas responden menilai NU memiliki kontribusi besar dalam menjaga nilai-nilai Pancasila dan persatuan Indonesia (81,2%) serta kerukunan umat beragama (87,5%). Di bidang pendidikan, 75,1% responden mengapresiasi peran NU, khususnya melalui Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) sebagai lembaga pendidikan tinggi yang membawa misi inklusivitas dan keberagaman.
Unusia telah menjadi salah satu wujud nyata kontribusi NU dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman moderat. Melalui berbagai program unggulan, Unusia berkomitmen untuk terus mendukung misi NU dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
Di sektor kesehatan dan ekonomi, NU dinilai cukup berperan meskipun masih ada ruang untuk meningkatkan kontribusinya. Sebanyak 49,9% responden mengapresiasi upaya NU di bidang kesehatan, sedangkan 58,7% menilai NU telah memberikan kontribusi dalam memajukan ekonomi masyarakat.
Dalam politik kebangsaan, NU diharapkan memperjuangkan kebijakan yang pro-rakyat kecil (35,4%) dan menangkal gerakan-gerakan radikalisme (32,6%). Sebagai mediator dalam konflik politik, NU juga dipandang mampu menjaga stabilitas nasional dengan tetap menjunjung nilai toleransi dan harmoni sosial. Survei ini juga menunjukkan bahwa 87,1% responden menilai citra NU sebagai organisasi sangat baik. Sebanyak 79,8% responden mendukung keterlibatan NU dalam politik nasional, terutama dalam memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
NU diharapkan terus memperkuat perannya dalam memajukan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, sambil menjaga nilai-nilai moderasi Islam yang inklusif. Dengan kiprah yang telah terbukti selama lebih dari satu abad, NU tidak hanya menjadi kebanggaan umat Islam Indonesia, tetapi juga pilar penting dalam menjaga keutuhan bangsa.
Unusia, sebagai bagian dari keluarga besar NU, berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis dalam memperjuangkan misi dan visi NU. Dengan semangat ini, Unusia akan terus mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan global tanpa melupakan akar keislaman yang kokoh.
Selamat harlah ke-102, Nahdlatul Ulama! Semoga terus berjaya untuk Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan damai.