Search

Harmoni Spiritual dan Kebangsaan: Unusia Peringati Isra Mi'raj dan Harlah Ke-102 NU

Jakarta - Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) menggelar peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) pada Jumat, 7 Februari 2025. Acara yang berlangsung di Aula Jakoeb Oetomo Lantai 4 Kampus UNUSIA A. Kegiatan ini diorganisasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNUSIA Periode 2024-2025.

Acara dimulai pukul 12.00 WIB dengan registrasi peserta yang diiringi oleh lantunan shalawat dari grup hadroh "An-Nahdliyyah UNUSIA". Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembukaan oleh Faizal Aji Ramdhani, pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Amsar Ahmadi Pulungan, dan pembacaan Maulid Nabi serta Manaqib SAQ oleh UKM Religi UNUSIA.

Wakil Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat UNUSIA, Dr. Fariz Al-Nizar, juga turut memberikan sambutan pembukaan. Dalam sambutannya, Fariz menyampaikan apresiasinya atas antusiasme mahasiswa dan civitas akademika yang menghadiri acara ini. Beliau juga menekankan pentingnya peringatan Isra Mi'raj sebagai momen refleksi spiritual dan penguatan ukhuwah di lingkungan akademik. "Kegiatan seperti ini sangat relevan untuk membangun karakter mahasiswa yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak mulia," ujar Fariz.

Dalam sesi berikutnya, Pendiri Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, Dr. KH. M. Mujib Qulyubi, M.H., menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga spiritualitas melalui sholat. Beliau mengingatkan bahwa perintah sholat adalah satu-satunya ibadah yang Allah SWT perintahkan secara langsung melalui peristiwa Isra' Mi'raj.

"Allah memberikan perintah-Nya secara langsung, yaitu sholat. Nabi Muhammad disebut sebagai seorang hamba yang taat. Dalam Surat Al-Isra ayat 1, Allah menggunakan diksi 'bi'abdihi' untuk menegaskan hubungan yang erat antara manusia dan Tuhannya," ujar Kiai Mujib.

Kiai Mujib juga menekankan bahwa mahasiswa harus memanfaatkan masa belajar dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. "Semakin berilmu seseorang, semakin bertambah kepatuhannya kepada Allah. Sebagai insan Nahdlatul Ulama, kita harus terus mengejar keberkahan melalui upaya, doa, dan keyakinan," tambahnya.

Beliau juga mengingatkan tentang pentingnya sholat sebagai ibadah yang tidak boleh diabaikan, meskipun mahasiswa memiliki berbagai aktivitas. "Sholat adalah ibadah yang sangat penting, dan kita tidak boleh menganggapnya enteng," tegasnya.

Sebagai penutup, Kiai Mujib menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama selalu dekat dengan kegiatan-kegiatan keislaman seperti peringatan Isra' Mi'raj, khataman, dan istighosah. "Sekali NU, tetap NU," ungkap beliau menutup mauizotul hasanah.

Acara ini mengusung tema "Merajut Spiritualitas, Membangun Bangsa: Refleksi Isra Mi'raj dan Harlah NU dalam Harmoni Kebangsaan". Dengan semangat tersebut, UNUSIA berharap dapat terus menjadi pelopor dalam mengintegrasikan nilai-nilai spiritualitas dan kebangsaan di tengah masyarakat.

Setelah sesi mauizotul hasanah yang penuh hikmah, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Dr. KH. M. Mujib Qulyubi, M.H., diiringi suasana khidmat dari seluruh peserta. 

Penutupan acara ditandai dengan sesi dokumentasi yang diikuti oleh semua hadirin, sebagai bentuk kenang-kenangan atas momen berharga ini. Acara ini tidak hanya menjadi momentum refleksi spiritual, tetapi juga memperkuat hubungan antara civitas akademika UNUSIA dalam semangat kebangsaan dan ukhuwah Islamiyah.