Search

Mahasiswa Unusia Terpilih Menjadi Delegasi YSFE Malaysia & Singapura

Jakarta – Firman, mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), berhasil terpilih sebagai delegasi Youth for A Sustainable Future Exchange (YSFE) Chapter Malaysia & Singapura. Program ini berlangsung pada 26 Februari – 1 Maret 2025 dan bertujuan untuk menggali potensi serta memperluas wawasan peserta di tingkat internasional.

Firman, mahasiswa semester 2 asal Sulawesi Tenggara, awalnya mengetahui program ini secara tidak sengaja melalui unggahan temannya di media sosial. Ketertarikannya muncul karena kesempatan untuk berkunjung ke Singapura dan Malaysia. Setelah mencari informasi lebih lanjut, ia pun mendaftarkan diri dan mengikuti berbagai tahapan seleksi.

"Saya mengikuti ujian tahap pertama yang berisi sekitar 30 soal. Alhamdulillah, saya lolos ke tahap wawancara dan akhirnya ke tahap akhir, yaitu pembuatan tulisan tentang kontribusi untuk negeri sebagai generasi muda penerus bangsa yang di unggah di Instagram dan salah satu penilaian utama adalah jumlah interaksi dan pengaruh tulisan tersebut.” ujar Firman.

Setelah melalui seluruh proses seleksi, Firman dinyatakan lolos sebagai delegasi Gold Funded dalam program ini.

Firman memiliki impian besar untuk bisa ke luar negeri. Sebelumnya, ia pernah mendaftar ke Universitas Al-Azhar Kairo, namun belum mendapatkan kesempatan tersebut. Meski demikian, ia tidak menyerah dan tetap mencari peluang lain, hingga akhirnya bergabung dengan program beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dan memilih Unusia sebagai tempat belajarnya.

“Mungkin saya tidak diterima di Al-Azhar, tapi saya akan tetap bisa ke luar negeri meski dengan jalan yang berbeda,” ungkapnya.

Ia juga telah mempersiapkan kemampuan bahasa Inggris dan Arab sebagai bekal komunikasi selama kegiatan berlangsung.

Adapun agenda utama dalam program ini meliputi:

- Presentasi proyek pendidikan berkelanjutan

- Kunjungan ke Universitas Nasional Singapura (NUS) dan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM)

“Kegiatan ini bukan sekadar event yang selesai begitu saja. Kami masih terus dibimbing, khususnya dalam kepenulisan, seperti karya tulis ilmiah, jurnal, hingga makalah. Saya ingin membagikan pengalaman ini agar lebih banyak mahasiswa yang tertarik dan bisa merasakan manfaatnya,” jelasnya.

Ia juga melihat bahwa program ini relevan dengan pengembangan mahasiswa di Unusia, terutama dalam aspek kepenulisan dan wawasan global. “Dengan pengalaman langsung ke luar negeri, kita bisa belajar dari peradaban dan perkembangan negara lain, lalu mengadopsi hal-hal positif untuk diterapkan di lingkungan pendidikan kita,” tambahnya.

Firman mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Unusia yang telah memberikan dukungan finansial dalam keberangkatannya. Ia juga mengapresiasi para dosen, terutama Kaprodi Sejarah Peradaban Islam, yang selalu membimbing dan mensupportnya.

“Saya sangat berterima kasih kepada kampus, terutama kepada pengelola prodi yang telah mendukung saya dalam perjalanan ini,” ungkapnya.

Ia juga berpesan kepada mahasiswa Unusia untuk selalu berani mengambil kesempatan dan tidak mudah merasa minder.

“Ada banyak kesempatan untuk berkembang, jangan takut mencoba. Jangan malas, jangan insecure dengan kemampuan orang lain. Kesuksesan bisa diraih dengan berbagai cara, jadi manfaatkan peluang yang ada. Experience is the best teacher!”

Menanggapi prestasi yang diraih Firman, Dekan Fakultas Islam Nusantara (FIN) UNUSIA, Dr. Ahmad Suaedy, memberikan apresiasi dan harapan besar bagi mahasiswa lainnya.

“Pertama, saya mengucapkan selamat atas pencapaiannya. Kedua, kita perlu meningkatkan kualitas bersama, dan semangat itu bisa ditularkan ke mahasiswa yang lain. Fakultas akan melibatkan mereka dan mahasiswa lain yang berminat dalam berbagai kegiatan yang bisa meningkatkan kualitas mereka,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa Unusia berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswanya dalam mengembangkan potensi akademik maupun non-akademik, termasuk kesempatan berkiprah di tingkat internasional.