Di tengah dominasi akademisi laki-laki di lingkungan kampus, nama Dr. Siti Nabilah. S.Sos.I, M.Pd., menjadi sosok yang mencuri perhatian. Ia adalah satu dari sedikit dosen perempuan bergelar doktor yang kini menjabat sebagai Wakil Dekan di Fakultas Islam Nusantara (FIN) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), sekaligus satu-satunya perempuan yang memimpin sidang terbuka program doktoral di kampus tersebut.
Lahir dan besar di Cianjur, perjalanan akademik Dr. Nabilah dimulai dari pendidikan dasar di kota kelahirannya, lalu berlanjut ke asrama Pondok Pesantren SMU Al-Masthuriyah Sukabumi. Semangat belajarnya mengantarkan ia menempuh studi S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan kemudian meraih gelar Magister dan Doktor di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Di sepanjang masa pendidikan, ia dikenal aktif: mewakili sekolah dalam lomba seni dan olahraga, menjabat sebagai Ketua OSIS Putri di SMA, hingga menjadi ketua paduan suara perempuan di kampus. Ketika menempuh pendidikan doktoralnya, ia dipercaya menjadi tim teaching di bawah bimbingan Prof. Rugaiyah, Guru Besar Manajemen Pendidikan UNJ — tugas yang dijalaninya sejak 2015 hingga kini.
Akhir tahun 2022, Dr. Nabilah bergabung dengan Unusia untuk membantu membentuk program studi S2 Pendidikan Agama Islam (PAI). Tak lama kemudian, ia dipercaya mengisi posisi sebagai Sekretaris Prodi S3 Sejarah Peradaban Islam (SPI), dan saat ini menjadi Wakil Dekan FIN. Dalam posisi strategis ini, ia ikut mengelola tiga jenjang pendidikan — S1, S2, dan S3 — dengan sumber daya terbatas dan dominasi dosen laki-laki (hanya 3 dari 90% dosen FIN yang perempuan).
Meski begitu, Dr. Nabilah tak gentar. "Mengelola, insyaAllah bisa. Saya punya latar belakang manajemen pendidikan, jadi saya optimis bisa berkontribusi," ujarnya.
Momen paling berkesan bagi Dr. Nabilah adalah ketika ia memimpin sidang terbuka promosi doktor, menjadi satu-satunya penguji perempuan dalam tim penguji. “Itu pengalaman luar biasa. Saya merasa menjadi representasi keterwakilan perempuan di ruang-ruang akademik yang selama ini didominasi laki-laki,” ungkapnya.
Di bidang penelitian, Dr. Siti Nabilah tak hanya aktif menulis tetapi juga telah menembus jurnal internasional bereputasi. Salah satunya adalah artikel berjudul “Mindful Leadership: The Ability of the Leader to Develop Compassion and Attention without Judgment” yang dipublikasikan di European Journal of Educational Research dan telah disitasi 58 kali menurut Google Scholar. Artikel ini juga terindeks di Scopus, dengan ID Scopus pribadi: 57214723268.
Selain itu, ia juga aktif dalam proyek pengabdian masyarakat (PKM), tim pengembangan riset UNJ, dan berbagai kolaborasi penelitian lain sejak 2015. Meskipun sering bukan penulis utama, perannya dalam pengembangan, penulisan, dan eksekusi riset sangat besar.
Menurut Dr. Nabilah, kini peluang perempuan untuk maju di dunia akademik jauh lebih besar dibandingkan dulu. Namun tantangan tetap ada. “Stigma itu masih ada. Perempuan kadang dianggap tidak mampu mengelola. Tapi dengan profesionalisme dan kerja nyata, kita bisa buktikan bahwa perempuan juga kompeten,” jelasnya.
“Rasa insecure itu wajar,” katanya. “Biasanya muncul ketika kita belum mengenal medan. Kuncinya adalah observasi. Amati dulu, kuasai, dan tanamkan bahwa kalau orang lain bisa, kenapa kita tidak?” Sikap ini menjadi kunci kepercayaan dirinya dalam menembus ruang-ruang kepemimpinan yang jarang diisi perempuan.
Ia berpesan kepada para perempuan muda: “Yakinlah pada diri sendiri. Perempuan lain bisa, kenapa kita tidak? Jadilah profesional, terus belajar, karena belajar itu tidak mengenal akhir — bahkan profesor pun masih harus terus belajar.”